NOT KNOWN FACTS ABOUT BUKU SIRAH NABI MUHAMMAD USTAZ WADI ANUAR

Not known Facts About buku sirah nabi muhammad ustaz wadi anuar

Not known Facts About buku sirah nabi muhammad ustaz wadi anuar

Blog Article

أيضًا وجدت بعض الأحداث المُرجّح تضعيفها عند أهل الحديث مثل واقعة نسج العنكبوت في الهجرة، ونوم علي رضي الله عنه في فراش النبي قُبيلها، وإن كان الكتاب لا يعوزه التحقيق على عادة مؤلفه رحمه الله. الكتاب ممتع إجمالا والنصوص مستقاة في غالبها من نصوص الأحاديث والآثار، مع فصاحة المؤلف وحسن بيانه، وإن لم يكن الرائد في مجال السير.

Di samping itu Isa al-Masih dilahirkan dalam keadaan Nabi dan telah memperlihatkan mu'jizat dapat berbicara sedang dalam keadaan masih bayi, sehingga tidak mengalami prosesi pengangkatan sebagai Nabi atau Rasul, bagaimana jalannya proses itu sendiri dan apakah pengaruh yang terjadi bagi aspek-aspek fisik, psikologis dan suasana batin pada diri manusia dalam menjalani suatu transformasi spiritual yang maha hebat seperti yang dialami Muhammad. Jadi, Nabi Muhammad adalah satu-satunya dalam sejarah, yang secara ilmiah dapat memberikan gambaran tentang tahap demi tahap beserta pengaruh yang terjadi dalam dirinya dari seluruh rangkaian pengalaman kenabian tersebut. Layak kita sebutkan di sini bahwa proses yang mengagumkan itu tidak terbatas pada saat turunnya wahyu di Gua Hira, karena sebelumnya beliau telah menjalani beberapa tahap pengembangan diri dari satu keadaan kepada keadaan yang lain. Adalah sangat menguntungkan bahwa dalam pernyataan-pernyataan Muhammad SAW mengenai apa yang dialami selama proses pengangkatannya cukup jelas dan eksplisit. Beliau menggambarkan bagaimana perubahan-perubahan terjadi dalam dirinya tanpa diketahui dari mana asalnya. Oleh karen itu perasaan-perasaan takut, resah dan bingung silih berganti menyelimuti dirinya sampai yakin betul bahwa beliau telah dipilih oleh Allah SWT untuk mengemban misi Ilahi. Untuk memberikan gambaran mengenai apa yang akan kami uraikan dalam studi ini, ada baiknya -sebagai bahan perbandingan- mengutip uraian peristiwa turunnya wahyu sebagaimana 40

There are two areas inside the persona of the Prophet Muhammad: revelation and tradition. the two of them developped the character as well as conduct of your Prophet Muhammad being a mere individual in addition to a prophet. It is tough occasionally to differentiate concerning both of these entities.

Berbeda dengan kondisi dan keadaan sekarang. Daerah semenanjung Arab dan padang pasir di Afrika, sebelumnya merupakan kawasan tanah subur dengan semak belukar dan rerumputan yang terhampar di antara pepohonan yang rindang, tumbuh di atas permukaan tanah yang subur akibat sisa-sisa air yang tertinggal oleh larutnya salju yang mengalir ke arah utara pada period salju ketiga. Genangan air dapat disaksikan pada jalur-jalur kecil atau pada telaga yang menampung air di musim dingin dan kering di musim panas ataupun pada sumber-sumber mata air, baik yang dalam maupun yang dangkal. Uraian Abu 'Ubeid al-Bakri yang merujuk tulisan-tulisan pakar geografi Arab pada abad 2 - 3 H. seumpama al-Sukuny, al-Harby dan al-'Arram ibn al-Ashyag menyebutkan banyaknya sumber air di semenanjung Arab, bahkan katanya "Air demikian mudah terpencar dari bawah tanah". Demikian juga dalam rincian mengenai utusan Rasulullah, ekspedisi militer dan peperangan yang terjadi di masa Rasulullah disebutkan bahwa mereka berjalan melintasi rawa-rawa dan semak belukar di antara pepohonan di mana terdapat banyak binatang buruan seperti rusa, kambing liar dan kuda zebra. Tanah subur tersebut menjadi gersang akibat kekeringan yang berkelanjutan membuat lapisan tanah pecah, berserakan dan beterbangan oleh tiupan angin. Dan lama-kelamaan terkikis habis sehingga hanyalah batu yang muncul ke permukaan dan menjadi tandus seperti yang kita saksikan sekarang. Ini berarti bahwa pada masa itu gua Hira tidaklah setinggi letaknya sekarang dan tidak begitu sulit mencapainya. Kesimpulan ini jelas tidak betentangan dengan pernyataan al-Qur'an mengenai daerah Mekkah yang merupakan "lereng bukit yang tidak kaya dengan lahan pertanian34"; maksudnya tidak digarap sebagai lahan bercocok tanam, tidak berarti bahwa pada kawasan tersebut sama sekali tidak terdapat tumbuh-tumbuhan, sebab secara umum tumbuh-tumbuhan terbagi dua, ada yang tumbuh sendiri ada pula yang tumbuh melalui garapan.

berteriak ketakutan melihat kematian ibu tersebut yang bernama 'Ashma' binti Marwan. Demikian besar loyalitas bani Khathmat terhadap Islam. 12 PENGARUH PERANG BADR TERHADAP QUREISY DAN BANGSA ARAB Kemenangan kaum muslim terhadap Qureisy pada perang Badr merupakan pukulan paling berat yang diderita Qureisy semenjak perang al-fijar. Semenanjung Arab seluruhnya belum pernah mengenal adanya pertempuran menentukan seperti yang terjadi pada perang Badr, di mana sejumlah pemimpin dan pemuka masyarakat serta golongan elitnya tewas dalam waktu kurang lebih dua jam pada pagi hari, tanggal seventeen Ramadlah 2H. Yang lebih menyakitkan lagi adanya seventy four pemuka Qureisy tertawan oleh pasukan Islam, membuat orang-orang Qureisy dengan enggan tapi terpaksa datang ke Madinah untuk menebus keluarga mereka yang tertawan. Rasulullah berkenan dan dengan suka rela melepaskan tawanan yang miskin. Tawanan yang mempunyai keahlian baca-tulis dibebani tugas mengajar kaum muslim membaca dan menulis sebagai tebusannya. Adapun tawanan yang termasuk orang kaya, Rasulullah menetapkan penebusan mereka tidak boleh kurang dari 4000 dirham. Salah seorang dari mereka yang tertawan adalah Abu Uzaiz ibn Umeir, saudara kandung Mush'ab ibn Umeir dari bani Abd Al-Dar. Mush'ab berkata kepada Muhriz ibn Fudhlah yang menawannya: pasang harga yang tinggi (untuk penebusannya) karena orang tuanya di Mekkah banyak harta. Jawab 'Uzaiz: wahai saudara ini, adalah wasiatmu; berkata Mush'ab lagi: ia adalah saudaraku terserah saja padamu, lalu ibunya datang menebusnya dengan harga 4000 dirham. Yang aneh dalam riwayat Al-Waqidi mengenai para tawanan dari bani Hasyim, sama sekali tidak menyinggung Al-Abbas ibn Abd Al-Mutthalib, padahal termasuk tawanan perang Badr yang oleh Rasulullah secara khusus meminta kepada penawannya agar jangan menerima tebusan kurang dari 4000 dirham.

Tidak demikian halnya dengan details-information yang berhubungan dengan semenanjung sebagai satu kesatuan geografis yang mencakup banyak wilayah, masing-masing memiliki ciri khas sendiri, hal mana tidak masuk dalam perhitungan ilmuan klasik. Sebenarnya penentuan letak geografis wilayah-wilayah semenanjung tidak berhubungan dengan apa yang kami maksudkan sebagai latar belakan geografis yang dapat membantu memahami dan mencermati keberhasilan misi Rasulullah, tapi uraian di atas dimaksudkan sebagai pendahuluan untuk mencatat tiga kenyataan mendasar dalam kehidupan semenanjung Arab: Kenyataan Pertama: Fenomena umum yang berlaku dalam kehidupan Arab Jahiliyah, terutama masa jahiliyah II, yakni dua abad sebelum Islam, adalah ketergantungan kehidupan masyarakat kepada pusat-pusat kegiatan dan perkampungan yang ada pada areal tanah subur dengan sumber mata air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan hidup mereka, dan yang memungkinkan bagi mereka menggarap lahan pertanian yang dapat memenuhi kebutuhan pokok makan dan minum, terutama dalam bercocok tanam kurma, gandum dan kebutuhan makanan bagi hewan gembalaan. Jika andalan kehidupan mereka yang stabil tergantung pada pertanian dan peternakan maka para penduduk badui yang berpindah-pindah mengandalkan peternakan saja. Hewan-hewan mereka makan dari tumbuhan dan rerumputan berduri dan kering yang selanjutnya memproduksi susu, daging dan wol. Artinya kehidupan mereka tergantung pada hewan. Fenomena ini terlihat pada pusat-pusat kegiatan dan perkampungan di Hijaz dan Tihama yang meliputi Mekkah, Madinah, Thaif, Khaebar, Tayma, Wadil-Qura mendaki sampai ke utara semenanjung, dan Besya, Saraah serta Ghamid turun ke arah selatan. Pusat-pusat kegiatan dan perkampungan tersebut juga meliputi areal tanah subur yang mengitari telaga-telaga dengan air melimpah seperti di Nejd, demikian juga di Bahrain yang memiliki sumber-sumber mata air, 72

Dan salah satu makna hijrah adalah meninggalkan cara hidup badui (nomadisme) ke arah sistim kehidupan yang beradab. Ini adalah salah satu aspek pemikiran Raslulllah mengenai peradaban yang tidak pernah disinggung penulis sejarah. Di antara bukti-bukti mengenai ketepatan pandangan Rasulullah adalah beliau sangat memperhatikan urusan al-girasat, yakni kebijakan pertanian. Beliau selalu mendorong sahabatnya untuk bercocok tanam dan beliau menghargai ketekunan dan ketrampilan mengolah lahan pertanian. Jenis tanaman yang beliau prioritaskan adalah gandum, kurma dan buah-buahan. Sabdanya, “siapa menanam kurma di dunia niscaya akan memperoleh taman di surga”. Sekali waktu Rasulullah pernah menyaksikan seorang sedang menanam kurma dengan hati-hati sekali; menggali, meletakkan biji, menyiramnya kemudian menutup kembali dengan menggunakan tangannya sendiri. Demi menyaksikan hal itu beliau bersabda :”Tangan itu sungguh berberkah”. Rasulullah menghargai struktur tata kota yang baik. Ketika nyata bahwa salah satu jalan utama melintasi telaga muzainab dan menghambat kelancaran lalu-lintas Madinah, beliau segera mengusulkan kepada salah seorang insinyur yang pernah belajar di negeri Persia agar membangun jembatan dengan imbalan satu kavling tanah. Rasulullah menyenangi bangunan indah meski tidak perlu terlalu mentereng. Menyaksikan adanya sumur di pelataran rumah salah seorang sahabat, beliau mengusulkan perlu ada batako berikut bak air di sampingnya untuk diisi setiap hari. Dan supaya tidak tercemar kotoran, sumur dan bak air sebaiknya tertutup. Rasulullah mendorong etos kerja yang tinggi dan selalu memuji pekerjaan yang baik.

menutup pintu orang-orang sementara sirah nabi muhammad pdf yang lain dibuka? yang dijawab oleh Rasulullah dengan sabdanya: "wahai 'Abbas: urusan menutup dan membuka (pintu) bukan atas kehendakku" (AlNuweiri, vol. 18/365). Menurut penafsiran ahl al-sunnah hal itu adalah kehendak Allah, tetapi menurut penafsiran kami berdasarkan logika sejarah justru yang tepat adalah tindakan jama'ah yang memandang perlu melakukan antisipasi terhadap setiap perkembangan yang mungkin terjadi dan mengarahkannya kepada kepentingan dan kemaslahatan serta keselamatan umat Islam. Dengan demikian aman untuk mengatakan suatu tapal batas telah mengitari Rasulullah sedang beliau berbaring di tempat tidurnya. Hal ini terasa sekali bagi Umm al-Fadhl binti al-Harits ibn Hazan, saudari Maemunah, umm al-mu'minin dan isteri Al-Abbas yang mengatakan: aku duduk dalam keadaan menangis di samping Rasulullah ketika beliau sedang sakit keras, maka beliau bertanya: apakah yang membuat kamu menangis? jawabku: aku sangat prihatin dan tidak tahu bagaimana nasib kami setelah baginda tiada. Beliau bersabda:"kalian akan menjadi golongan almustadl'afin, tertindas" (Al-Baladzari , vol. one/551). Demikianlah yang dapat kita pahami mengapa 'Ali tidak muncul kecuali setelah Rasulullah wafat dan hadir untuk mengurus jenazah dalam mempersiapkan pemakaman. Sebaliknya, pada saat pemakaman -dan cukup aneh- bahwa tidak ada sumber yang menyebutkan kehadiran Umar, Abu Bakr, dan Abu 'Ubaidah. Kiranya mereka sedang dalam kesibukan lain menyangkut masa depan umat dalam upaya menguasai keadaan. Mereka mempercayakan kepada 'Ali dan ahl al-bait mengurus jenazah. Kita masih sedang mengikuti perkembangan kondisi kesehatan Rasulullah yang agak segar kembali setelah disiram air yang diambil dari sumur-sumur yang jauh agar lebih sejuk dalam perjalanan karena kala itu sedang musim panas yaitu pada bulan Juni dimana seperti yang kita ketahui air di wilayah Hijaz akan menghangat bahkan panas dalam bulan tersebut.

BAB one PERJALANAN HIDUP DAN PERJUANGAN MUHAMMAD Suatu telaah historis 1. PERIODE MEKKAH Nabi Muhammad noticed yang agung, sejak dilantik menjadi rasul hingga wafat, hidup selama 23 tahun hijriyah6. Selama thirteen tahun berjuang di Mekkah dengan segala upaya intensif membawa misi dan petunjuk kebenaran dari Tuhan kepada suatu kaum yang secara apriori7 telah memutuskan untuk menolaknya, berhubung tradisi intelektual yang mereka miliki tidak dapat menerima sesuatu yang dinamakan risalah atau kenabian ataupun agama dari Tuhan. Seluruh pemikiran mereka hanya berkisar pada sukuisme. Dunia mereka adalah position sosial dan bagaimana memperoleh keuntungan materi sebanyak-banyaknya. Abu Jahal meninggal dunia dalam keyakinan sepenuhnya bahwa masalah kenabian hanyalah suatu tipu daya Bani Hasyim - Abdul Mutthalib (anak cucu Hasyim dan Abdul Mutthalib) untuk mengembalikan kepemimpinan leluhur mereka yang hilang bersama perginya Abdul Mutthalib. Kepemimpinan kini sedang berada di pihaknya. Ia dan golongannya telah bersusah payah memperoleh kekuasaan tersebut, walaupun dengan cara menumpuk kekayaan tanpa menghiraukan batas-batas moral yang telah dicanangkan Abdul Mutthalib sejak dahulu. Tidak heran jika untuk tujuan itu mereka melakukan pemaksaan, pemalsuan, penipuan, dan mempermainkan jadwal pembayaran utang-piutang.

tersebut Berikut kisahnya yang dikutip dari volume ke-two buku 'tarikh al-Islam' karya Al-Hafidz Muhammad ibn Ahmad ibn Usman Al-Dzhahabi yang menulis sebagai berikut: "Berkata Wahib berdasarkan riwayat dari Hisyam ibn 'Urwah dari ayahnya dari Aisyah bahwa Rasulullah pernah disihir yang mengakibatkan beliau melihat dirinya melakukan sesuatu padahal tidak melakukannya. Hingga pada suatu hari, aku melihatnya menyeru dan bersabda: "apakah kamu menyadari bahwa Allah telah menetapkan sesuatu bagiku ketika aku memintanya: aku kedatangan dua orang, yang salah satunya duduk di sisi kepalaku dan yang lain duduk di sisi kakiku. Salah seorang dari mereka berkata: penyakit apa yang sedang dialami oleh orang ini? jawab kawannya: ia telah kemasukan; yang satunya bertanya: dari siapa? jawabnya : dari Lubaid ibn Al-A'sham; bertanya lagi: dengan cara apa? jawabnya: dengan sisir dan pohon kurma jantan; bertanya lagi: di mana? jawabnya: di sumur auran. Maka Rasulullah pergi, dan sekembalinya beliau memberitahu Aisyah: seolah-olah pohon-pohon kurma di sekitar sumur auran seperti kepala-kepala setan, dan air sumurnya kemerah-merahan. Aku (Aisyah) berkata: wahai Rasulullah beritahulah orang-orang; beliau menjawab: aku telah sehat dan tidak perlu membuat orang-orang panik di sekitar sumur auran". Diriwayatkan oleh Umar, anak buah 'Afrah salah seorang dari generasi Tabi'ien bahwa Lubaid ibn Al-A'sham adalah seorang Yahudi yang pernah menyihir Rasulullah membuat beliau sakit dan dijenguk oleh para sahabatnya. Kemudian Jibril dan Mikail datang memberitahu beliau yang segera memanggilnya (Lubaid) yang dari pihaknya mengaku benar telah menyihir Rasulullah kemudian iapun mengeluarkan sihirnya dari sumur, menarik dan melepaskannya sehingga Rasulullah terbebas dan sehat kembali".

Pada saat sedang dalam perjalanan hijrah ke Madinah beliau meminta kepada Abdurrahman ibn 'Auf agar membelikan pakaian baru buat beliau dan Abu Bakar yang akan dikenakan saat memasuki Madinah; dan agar ia menunggu di ambang quba' pada salah satu tempat yang sudah ditentukan. Sebelum memasuki quba' beliau mandi dan memakai pakaian baru, demikian juga Abu Bakar. Beliau ingin masuk Madinah dengan penampilan yang penuh simpatik. Dan ternyata orang-orang begitu terpukau dengan kebersihan pakaian Rasulullah bersama Abu Bakar. Mereka bahkan tidak mampu mengidentifikasi Rasulullah kecuali setelah melihat Abu Bakar memayungi beliau dari terik matahari. Mereka pun segera berbondong-bondong menyalaminya. Rasulullah sangat menghargai pribadi setiap orang sehingga beliau tidak pernah membiarkan orang mencium tangannya. Beliau duduk sebagai orang biasa dalam pertemuan-pertemuan. Sama sekali tidak pernah melukai hati dan perasaan seorang pun, justeru beliau memiliki tenggang rasa yang sangat tinggi. Beliau menjenguk orang sakit, ikut menyembahyangkan dan mengantar jenazah serta menghadiri acara-acara pernikahan. Hal-hal seperti itu beliau lakukan bukan sebagai basa-basi melainkan partisipasi yang tulus. Beliau adalah manusia paripurna. Pelayannya Anas ibn Malik bercerita bahwa "Rasulullah sama sekali tidak pernah menghardik seorang pun, tiada satu ucapan pun dari beliau yang melukai hati atau perasaan. Jika ada yang bersalah beliau cukup diam dan hal itu justeru lebih menyiksa". Kota Madinah adalah hasil karya dan berkat jerih payah Rasulullah. Beliau membangun peradaban Madinah dengan dasar-dasar moral Islam dalam bergaul dan bermasyarakat serta dengan sistim syura (permusyawaratan) dalam urusan politik. Sebelum meletakkan dasar-dasar syura, beliau memantapkan persatuan dan persaudaraan antara muhajirin dan al-anshar yang saling mencintai.

Panitia memberi tenggat waktu selama kurang lebih satu tahun penulisan. Lalu, pada Muktamar kedua pada 1977 M, panitia menggelar pengumpulan dan penilaian dari seluruh peserta.

Karakteristik kesukuan inilah yang kesukuan inilah yang memungkinkan Qureisy menguasai semenanjung Arab dan peran tokoh-tokohnya pun akan terlihat kelak pada perkembangan dan ekspansi Islam. Abdu Manaf ibn Qushay, seorang politisi dan diplomat yang berhasil membentuk ‘pakta konfiderasi’ dengan suku-suku yang bertebaran di sekitar kota Mekkah dan Hijaz terutama suku Khuza'ah. Ia juga berhasil menjalin kerjasama dengan bangsa al-Habasyah. Dengan demikian maka posisi Qureisy semakin kuat. Rasulullah sendiri banyak memperoleh faedah dari adanya perjanjian-perjanjian kerjasama tersebut yang masih berlaku sampai masa lahirnya Islam, terutama dengan Khuza'ah. Hasyim ibn Abdu Manaf, seorang pengusaha dan pedagang sukses yang telah menopang perkembangan potensi-potensi perdagangan di kota Mekkah. Ia berhasil memperoleh beberapa kontrak perdagangan dengan suku-suku yang bermukim di sepanjang jalur perdagangan Mekkah seperti: - Syam - Yaman - Iraq dalam rangka mengamankan jalur perdagangan; baik di musim dingin maupun di musim panas. Abdul Mutthalib ibn Hasyim, seorang agamawan yang berhasil menjadikan Ka'bah sebagai pusat peribadatan animisme Arab melalui suatu kebijakan meletakkan dan menggantungkan model-design sembahan setiap suku di dinding-dinding Ka'bah. 8 nine

two. AL-MAGHAZY ADALAH SATU KESATUAN Secara khusus di sini penulis akan membicarakan delapan peperangan yang mendahului pecahnya perang Badr. Dan sebelumnya penulis ingin menegaskan bahwa al-maghazy adalah istilah yang digunakan dalam sejarah Islam yang maknanya mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan Rasulullah dalam rangka penyebaran Islam dan perluasan jangkauan umatnya, ataupun untuk mengamankan perbatasan geografisnya. Al-Maghazy tidak mutlak berarti kegiatan militer tetapi bisa saja merupakan utusan Rasulullah untuk melakukan dakwah, atau untuk mengajarkan dasar-dasar ajaran agama, atau untuk mengajarkan Al-Qur'an sebagaimana yang terjadi pada dua misi ‘detasmen’ masing-masing ma'una dan rujei' di mana keduanya diutus kepada dua suku Arab atas permintaan mereka sendiri. Dalam kedua misi itu terjadi pengkhianatan sehingga hampir seluruh personilnya mengalami mati syahid. Kadang-kadang suatu misi hanya sekedar pemantauan keadaan lawan tanpa terjadi bentrokan bersenjata, sebagaiman yang terjadi pada ‘detasmen’ saef al-bahr yang dipimpin oleh Hamzah ibn Abdul-Mutthalib, yang menurut sementara pendapat merupakan kegiatan militer pertama yang dilakukan oleh kaum muslim di luar perbatasan Madinah, walaupun ada indikasi adanya kegiatan militer yang mendahuluinya, yaitu yang diutus oleh Rasulullah kepada suku Juheina di sebelah utara Madinah, dibawah pimpinan Abdullah ibn Gahsy. Terkadang pula personel suatu ‘detasmen’ hanya terdiri dari satu orang yang diutus untuk tugas militer tertentu seperti ‘detasmen’ Ibnu Anis kepada Sufyan ibn Khalid ibn Nubeij, pada bulan Muharram tahun 6H.

Report this page